Warga RI Makin Melek Keuangan, Jangan Kena Pinjol Ilegal Lagi

Petugas penukaran uang lama melayani nasabah di kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, (27/12/2018). Bank Indonesia (BI) memberikan waktu kepada masyarakat untuk menukarkan empat pecahan uang kertas tahun emisi 1998 dan 1999 hingga 30 Desember 2018. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan adanya peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Hasil SNLIK tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68% dan inklusi keuangan sebesar 85,10%. Nilai ini meningkat dibanding hasil SNLIK 2019 yaitu indeks literasi keuangan 38,03% dan inklusi keuangan 76,19%.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks literasi keuangan tahun 2022 meningkat menjadi 49,68% dari sebelumnya hanya 38%.

Untuk diketahui, literasi keuangan adalah pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), keyakinan (confidence) yang mempengaruhi sikap (attitude), dan prilaku keuangan seseorang untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.

Sementara itu, indeks inklusi keuangan juga menunjukkan tren yang meningkat yakni menjadi 85,1% dari sebelumnya 76,94% di tahun 2019. Alhasil, gap antara tingkat literasi dan inklusi juga menurun dari survei sebelumnya sebesar 38% menjadi 34%.

Jika dilihat berdasarkan gender, indeks inklusi persentase lebih besar terdapat pada laki-laki yakni sebesar 86,28% sementara perempuan tercatat sebesar 83,88%. Sedangkan indeks literasi tercatat lebih banyak perempuan dengan persentase 50,33% sedangkan laki-laki 49,05%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*